DNS (Domain name Server)
Pada 1984, Paul Mockapetris memperkenalkan sistem data
base terdistribusi yang dikenal dengan DNS. Dua puluh tahun lalu saat
perkembangan internet mulai terlihat, timbul masalah baru untuk dapat
menghubungi sebuah host sebagai tujuan, karena format IP yang berupa
angka cukup sulit untuk diingat. Walaupun sebelumnya sebuah teknik yang
menggunakan file HOSTS.TXT sebagai data dari nama komputer (hostname)
telah ada, namun hal ini tidak fleksibel ketika jumlah host di internet
sudah melebihi angka 1000.
Format penamaan host di internet dibuat memiliki
hirarki, yang skemanya membentuk tree. Dimina setiap node memilik sebuah
tree subnode. Node yang berlebel dikenal dengan nama domain.
Domain sendiri berupa hostname, subdomain atau top level domain. Domain
teratas dinamakan root domain, yang ditulis dengan titik (“.”) atau juga dapat
dihilangkan.
No comments:
Post a Comment